Jurgen Klopp adalah 'pria patah' yang 'merasa malu' dengan performa Liverpool menurut pakar bahasa tubuh
IWALLETSLOT, Manajer Liverpool Jurgen Klopp adalah 'pria patah' yang 'merasa malu' tentang penampilan klub saat ini di Liga Premier, menurut seorang ahli bahasa tubuh.
The Reds mengalami kekalahan 3-2 melawan Arsenal pada Minggu sore dan berada di urutan kesepuluh di tabel Liga Premier.
Ini adalah pertama kalinya dalam tujuh tahun pemerintahan Klopp pertanyaan serius diajukan, yang membebani pelatih Jerman itu menurut guru bahasa tubuh Darren Stanton.
Dia mengatakan atas nama OLBG: "Sudah diketahui bahwa Jurgen Klopp selalu menjadi orang yang ekspresif dan emosional selama tahun-tahun manajerialnya di Liverpool. Bandar Bola Terpercaya
"Kami melihatnya meletakkan tangannya di atas lututnya saat dia dalam gerakan yang sangat lebar. Itu adalah upaya tubuh untuk terlihat percaya diri dan kuat, karena semakin banyak ruang yang kita tempati, semakin kuat kita memandang diri kita sendiri."
Klopp memakai hatinya di lengan bajunya, sering memberikan pendapat jujurnya tentang situasi. Stanton yakin Klopp berusaha menyembunyikan ketidaksenangannya dengan penampilan Liverpool dalam konferensi pers.
Dia melanjutkan: "Namun, emosi ini bertentangan dengan kata-kata Klopp ketika dia mencoba untuk menyampaikan keyakinan bahwa secara umum semuanya baik-baik saja, tetapi kami melihat ekspresi mikro kesedihan.
"Ekspresi mikro adalah kedipan yang terjadi dalam waktu kurang dari seperlima detik. Kedipan ini menunjukkan wawasan sebenarnya dari apa yang dialami seseorang, jadi pada saat ini, Jurgen Klopp benar-benar orang yang hancur dalam hal ketahanannya, keyakinan dan kesabaran."
Stanton kemudian menambahkan Klopp merasa 'malu' setelah gagal membalikkan performa Liverpool.
"Klopp juga menunjukkan rasa malu karena dia merasa bertanggung jawab atas posisi Liverpool saat ini," tambahnya.
"Ketika seseorang menundukkan kepala, seperti yang dilakukan Jurgen, itu dalam keputusasaan dan ketika bergerak ke kiri atau ke kanan, itu berarti orang tersebut mengalami emosi malu."
Gabriel Martinelli memberi Arsenal keunggulan dalam 58 detik di Stadion Emirates, sebelum Darwin Nunez menyamakan kedudukan bagi Liverpool.
Bukayo Saka mengembalikan keunggulan tim tuan rumah menjelang turun minum, tetapi Roberto Firmino membawa Liverpool menyamakan kedudukan sekali lagi. Agen Kasino
Saka mencetak gol dari titik penalti setelah Gabriel Jesus dijatuhkan oleh Thiago di kotak penalti untuk memastikan ketiga poin.
Liverpool kembali beraksi melawan Rangers di Liga Champions pada Rabu malam.
Posting Komentar